• Dapatkan Promonya Hari ini. Madu Ganceng Stamina Pria!!
  • Fee COD Mulai 3%. Pilih Mau Transfer atau COD.
  • Promo Hari ini. MDS Madu Untuk Jago Insomnia Bisa Berangsur Tidur Nyenyak.
Beranda » Blog » Penyebab Eksim yang Perlu Diwaspadai untuk Mencegah Kambuhnya Gejala

Penyebab Eksim yang Perlu Diwaspadai untuk Mencegah Kambuhnya Gejala

Diposting pada 1 August 2025 oleh iis / Dilihat: 63 kali / Kategori: ,

Eksim atau dermatitis adalah kondisi peradangan kulit yang menyebabkan rasa gatal, kemerahan, dan terkadang munculnya lepuhan kecil atau kulit bersisik. Penyakit kulit ini sangat umum terjadi dan dapat menyerang siapa saja, dari bayi hingga orang dewasa. Meski tidak menular, eksim bisa sangat mengganggu aktivitas dan kualitas hidup karena rasa gatalnya yang intens serta munculnya bercak-bercak tidak nyaman pada kulit. Untuk memahami cara mengelola eksim secara efektif, penting untuk mengetahui berbagai penyebab yang dapat memicu atau memperparah kondisi ini.

Eksim bukan hanya dipengaruhi oleh satu faktor saja, melainkan merupakan hasil interaksi kompleks antara faktor internal seperti genetik dan kondisi imun, serta faktor eksternal seperti lingkungan, bahan kimia, dan gaya hidup. Artikel ini akan mengupas tuntas lima penyebab utama eksim yang sering kali terabaikan namun sangat berpengaruh. Dengan pemahaman yang baik, penderita eksim bisa menghindari pemicunya dan mencegah kekambuhan secara lebih efektif.

 

 

Faktor Genetik dan Riwayat Keluarga

Salah satu penyebab utama eksim adalah faktor genetik. Jika salah satu atau kedua orang tua memiliki riwayat eksim, asma, atau alergi lainnya, kemungkinan anak mereka mengalami eksim juga meningkat. Kondisi ini berkaitan dengan sistem kekebalan tubuh yang bereaksi secara berlebihan terhadap pemicu tertentu, sehingga menimbulkan peradangan pada kulit.

Penelitian menunjukkan bahwa individu yang memiliki mutasi pada gen filaggrin—gen yang berperan dalam membentuk dan menjaga penghalang kulit—cenderung lebih rentan mengalami eksim. Kulit mereka lebih mudah kehilangan kelembapan dan menjadi lebih permeabel terhadap alergen atau iritan dari luar. Akibatnya, kulit menjadi lebih kering, mudah iritasi, dan rawan mengalami peradangan.

Selain itu, kecenderungan genetik ini tidak hanya berkaitan dengan satu jenis eksim saja. Berbagai bentuk eksim seperti dermatitis atopik, dermatitis kontak, dan eksim dishidrotik juga bisa ditemukan dalam satu garis keturunan keluarga. Oleh karena itu, pemantauan sejak dini terhadap gejala-gejala awal sangat penting terutama bagi anak-anak yang memiliki riwayat keluarga dengan masalah serupa.

Penting untuk diingat bahwa meskipun genetik menjadi faktor yang kuat, bukan berarti eksim pasti terjadi. Faktor lingkungan dan gaya hidup tetap memiliki peran signifikan dalam memicu munculnya gejala pada orang yang rentan secara genetik.

Dengan kata lain, faktor keturunan bukanlah satu-satunya penyebab, namun menjadi landasan yang dapat memperbesar risiko. Pencegahan tetap mungkin dilakukan melalui perawatan kulit yang baik dan penghindaran terhadap pemicu lingkungan yang dikenal.

 

Lingkungan dan Faktor Eksternal

Lingkungan sekitar kita memainkan peran besar dalam munculnya atau kambuhnya eksim. Udara yang kering, perubahan suhu ekstrem, dan polusi merupakan faktor eksternal yang sering memicu peradangan kulit, terutama bagi mereka yang memiliki kulit sensitif.

Paparan terhadap bahan kimia seperti deterjen, sabun yang keras, parfum, atau produk pembersih rumah tangga juga sangat berisiko bagi penderita eksim. Bahan-bahan ini bisa merusak lapisan pelindung alami kulit, sehingga membuat kulit lebih rentan terhadap iritasi dan infeksi. Bahkan, bahan alami seperti minyak esensial atau produk herbal tertentu juga bisa menjadi iritan pada kulit sensitif jika digunakan tanpa pengujian terlebih dahulu.

Faktor lain yang tidak kalah penting adalah alergen lingkungan seperti debu, serbuk sari, bulu hewan, atau jamur. Paparan terus-menerus terhadap alergen ini dapat menyebabkan reaksi imun berlebihan, yang berujung pada peradangan kronis pada kulit. Bagi penderita eksim, alergen semacam ini bisa memperparah kondisi dan menyebabkan kambuhnya gejala.

Cuaca dingin dan kering juga menyebabkan kulit kehilangan kelembapan dengan cepat, yang memicu gatal dan retak-retak. Sebaliknya, cuaca panas dan lembap bisa menyebabkan keringat berlebih yang juga dapat mengiritasi kulit dan memperparah eksim.

Gaya hidup yang tidak seimbang, seperti kurang tidur, stres, dan pola makan buruk, juga menjadi faktor lingkungan yang berdampak tidak langsung pada kulit. Hal-hal tersebut dapat memengaruhi sistem imun dan kemampuan kulit untuk mempertahankan diri dari serangan luar.

 

Baca juga : Jamu Tradisional untuk Eksim

 

Makanan dan Alergi Makanan

Banyak penderita eksim mengalami reaksi terhadap jenis makanan tertentu yang bisa memperparah gejala mereka. Alergi makanan adalah salah satu penyebab eksim yang sering tidak disadari, terutama pada anak-anak. Ketika tubuh menganggap protein dari makanan sebagai ancaman, sistem kekebalan akan merespons secara berlebihan, menyebabkan reaksi peradangan termasuk pada kulit.

Beberapa makanan yang sering dikaitkan dengan eksim antara lain:

  • Susu sapi dan produk olahannya
    Protein susu dapat memicu reaksi alergi pada banyak anak dan orang dewasa yang sensitif.
  • Telur
    Putih telur terutama diketahui sebagai alergen potensial bagi penderita eksim.
  • Kacang-kacangan (seperti kacang tanah dan kenari)
    Kacang termasuk salah satu makanan yang sering dikaitkan dengan alergi kulit.
  • Makanan laut (seperti udang dan kepiting)
    Kandungan protein dalam makanan laut dapat memicu reaksi alergi pada beberapa individu.
  • Makanan olahan dan tinggi gula
    Selain berpotensi menyebabkan peradangan sistemik, makanan ini juga mengandung bahan aditif yang bisa memicu iritasi kulit.

Menghindari makanan pemicu sangat penting bagi penderita eksim. Namun, sebaiknya identifikasi alergi dilakukan secara ilmiah melalui tes alergi dan di bawah pengawasan medis agar tidak menghilangkan makanan penting tanpa alasan yang tepat.

 

Stres dan Ketidakseimbangan Hormon

Faktor psikologis juga memainkan peranan besar dalam memicu atau memperburuk eksim. Stres emosional terbukti dapat memperparah kondisi kulit, termasuk eksim. Ketika tubuh mengalami stres, sistem kekebalan akan mengeluarkan zat-zat kimia yang menyebabkan peradangan dan membuat kulit lebih sensitif.

Beberapa efek stres terhadap eksim antara lain:

  • Meningkatkan hormon kortisol
    Kortisol yang berlebihan dapat menurunkan kemampuan kulit untuk mempertahankan kelembapannya.
  • Melemahkan sistem imun
    Sistem imun yang terganggu membuat tubuh lebih rentan terhadap iritasi dan infeksi kulit.
  • Memicu kebiasaan menggaruk
    Stres menyebabkan keinginan untuk menggaruk lebih kuat, yang memperburuk luka eksim.
  • Mengganggu tidur
    Kurang tidur akibat stres memperlambat regenerasi kulit dan memperburuk inflamasi.
  • Mengurangi kepatuhan perawatan
    Saat stres, seseorang cenderung melupakan rutinitas perawatan kulit yang penting untuk menjaga kesehatan kulit.

Tak hanya stres, perubahan hormon juga berpengaruh terhadap eksim, terutama pada wanita. Menstruasi, kehamilan, dan menopause adalah momen ketika kadar hormon berubah secara signifikan. Perubahan ini bisa menyebabkan kulit menjadi lebih kering dan rentan terhadap iritasi.

 

Sistem Kekebalan Tubuh yang Tidak Seimbang

Peran sistem imun sangat krusial dalam perkembangan eksim. Eksim terjadi ketika sistem kekebalan tubuh merespons secara berlebihan terhadap pemicu tertentu, bahkan terhadap zat yang sebenarnya tidak berbahaya. Respons imun yang salah arah ini menyebabkan peradangan kronis pada kulit.

Pada penderita eksim, sistem imun tidak hanya bereaksi terhadap alergen seperti debu atau makanan, tetapi juga terhadap mikroorganisme yang biasanya tidak mengganggu. Hal ini menyebabkan kulit terus-menerus dalam kondisi inflamasi, dan berisiko lebih tinggi mengalami infeksi sekunder seperti infeksi bakteri atau jamur.

Ketidakseimbangan dalam sistem imun juga bisa terjadi karena kekurangan nutrisi, terutama vitamin D, omega-3, dan antioksidan. Nutrisi ini berperan dalam menenangkan peradangan dan menjaga integritas kulit. Kekurangannya akan memperburuk gejala eksim dan membuat kulit lebih sulit untuk sembuh.

Penggunaan obat imunosupresan tanpa pengawasan medis juga bisa memperparah kondisi karena melemahkan pertahanan alami tubuh terhadap infeksi dan iritan luar. Oleh karena itu, penanganan eksim sebaiknya tidak hanya fokus pada gejalanya, tetapi juga memperkuat sistem imun secara menyeluruh.

Penting pula untuk memahami bahwa sistem kekebalan tubuh yang terlalu aktif tidak selalu berarti kuat. Justru, pada kasus eksim, respons imun yang terlalu aktif justru merusak jaringan kulit yang sehat. Keseimbangan adalah kunci utama.

 

Baca juga : Obat Alami Eksim: Meredakan Gatal dan Peradangan Secara Alami dan Aman

 

Kesimpulan

Eksim adalah penyakit kulit yang kompleks dengan banyak penyebab yang saling berkaitan. Faktor genetik, lingkungan, makanan, stres, dan sistem imun semuanya berkontribusi dalam memicu dan memperparah kondisi ini. Oleh karena itu, penanganan eksim tidak cukup hanya dengan mengoleskan krim atau salep, tetapi harus dilakukan dengan pendekatan menyeluruh, termasuk mengatur gaya hidup, pola makan, serta manajemen stres. Mengenali penyebab eksim adalah langkah awal yang sangat penting agar penderita dapat menghindari pemicu dan mencegah kekambuhan. Dengan perawatan yang konsisten dan kesadaran akan faktor penyebabnya, kualitas hidup penderita eksim bisa jauh lebih baik.

Tags: , , , ,

Bagikan ke

Penyebab Eksim yang Perlu Diwaspadai untuk Mencegah Kambuhnya Gejala

Saat ini belum tersedia komentar.

Silahkan tulis komentar Anda

Alamat email Anda tidak akan kami publikasikan. Kolom bertanda bintang (*) wajib diisi.

*

*

Penyebab Eksim yang Perlu Diwaspadai untuk Mencegah Kambuhnya Gejala

Chat via Whatsapp

Ada yang ditanyakan?
Klik untuk chat dengan customer support kami

Ramuan Herbal
● online
Ramuan Herbal
● online
Halo, perkenalkan saya Ramuan Herbal
baru saja
Ada yang bisa saya bantu?
baru saja